Gojek Traveloka Liga 1 sudah berjalan satu putaran. Selama
17 pekan, penyerang lokal tidak bisa unjuk kemampuan di kompetisi tertinggi
itu. 392 gol sudah tercipta di putaran pertama Liga 1. Dari jumlah tersebut,
jika dikerucutkan ada nama Peter Odemwingie dan Sylvano Comvalius yang memimpin
daftar pencetak gol terbanyak dengan 13 gol. Di belakang mereka ada nama
Alberto Goncalves dengan 10 gol, Reinaldo Elias, Marclei Cesar, dan Lerby
Eliandry dengan 9 gol.
Dari enam nama tersebut hanya ada satu pemain lokal yang
bisa bersaing dengan pemain asing lainnya. Dia adalah Lerby yang bermain untuk Borneo FC sebanyak 16
laga di musim ini. Cuma munculnya nama Lerby, selaku pemain lokal, menandakan
bahwa Indonesia masih mengalami krisis penyerang murni, yang pada akhirnya akan
membuat pelatih timnas Indonesia kesulitan mencapai hasil maksimal di pentas
internasional.
Sejauh ini, setelah Bambang Pamungkas pensiun dari timnas pada 2013 lalu, Indonesia tidak lagi mempunyai penyerang murni yang konsisten dalam mencetak gol. Hasilnya, pemain naturalisasi pun dilakukan untuk mencari penyerang berkualitas di timnas. Cristian Gonzales, Greg Nwokolo, Sergio van Dijk sampai Jhon van Beukering merupakan penyerang murni asing yang dinaturalisasi menjadi WNI. Hasilnya tentu tidak begitu amat bagus untuk timnas Indonesia.
Dalam mengakali jebloknya prestasi sepakbola Indonesia. PSSI era kepemimpinan Edy Rahmayadi pun sampai membuat aturan yang mewajibkan klub-klub Liga 1 memainkan lima pemain U-23. Percobaan itu dilakukan PSSI karena ingin pemain yang tampil di SEA Games 2017 bisa mendapat jam terbang bermain. Namun, aturan itu tidak berdampak lebih untuk penyerang lokal. Klub-Klub lebih memilih menggunakan penyerang asing untuk bersaing di Liga 1 dan pemain muda yang dipakai lebih cenderung di sektor gelandang dan sayap.
Sejauh ini, setelah Bambang Pamungkas pensiun dari timnas pada 2013 lalu, Indonesia tidak lagi mempunyai penyerang murni yang konsisten dalam mencetak gol. Hasilnya, pemain naturalisasi pun dilakukan untuk mencari penyerang berkualitas di timnas. Cristian Gonzales, Greg Nwokolo, Sergio van Dijk sampai Jhon van Beukering merupakan penyerang murni asing yang dinaturalisasi menjadi WNI. Hasilnya tentu tidak begitu amat bagus untuk timnas Indonesia.
Dalam mengakali jebloknya prestasi sepakbola Indonesia. PSSI era kepemimpinan Edy Rahmayadi pun sampai membuat aturan yang mewajibkan klub-klub Liga 1 memainkan lima pemain U-23. Percobaan itu dilakukan PSSI karena ingin pemain yang tampil di SEA Games 2017 bisa mendapat jam terbang bermain. Namun, aturan itu tidak berdampak lebih untuk penyerang lokal. Klub-Klub lebih memilih menggunakan penyerang asing untuk bersaing di Liga 1 dan pemain muda yang dipakai lebih cenderung di sektor gelandang dan sayap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar