PSSI merencanakan akan menggelar babak playoff khusus untuk menentukan tim terdegradasi dan juara Liga 1 2017 jika ada yang memiliki nilai yang sama. Liga 1 sudah memasuki pekan-pekan terakhir, PSSI justru memberi sinyal perubahan regulasi terkait penentuan juara dan degradasi apabila ada tim yang mempunyai nilai yang sama. Hal tersebut disampaikan oleh ketua Kompetisi PSSI Yunus Nusi dalam acara diskusi PSSI pers yang digelar di Kuningan, Jakarta, Senin (30/10/2017).
Babak playoff sebelumnya diberlakukan pada kompetisi Liga 2 antara Persewangi Banyuwangi dan PSBK Blitar. PSSI memutuskan kedua tim harus menjalani play-off khusus untuk memperebutkan peringkat keempat karena memiliki poin yang sama dan saling mengalahkan saat penyisihan grup. PSSI disebut Yunus berharap tidak ada lagi salah paham terkait regulasi. Oleh karena itu, PSSI akan meminta kejelasan kepada PT Liga Indonesia Baru.
Kami berharap PT LIB memberlakukan tanpa ada lagi keributan seperti tafsir yang terjadi di Liga 2 kemarin. Yunus mengatakan masalah itu dibahas dalam rapat Komite Eksekutif PSSI yang digelar pada Selasa (31/10/2017). Persoalan head to head memang sempat membuat PSSI kebingungan dan akan segera mencari penyelesaian agar tidak ada lagi terjadi kesalahpaham semua klub yang berkompetisi di LIB.
Besok akan kami putuskan soal head to head tim yang terdegradasi dan yang juara jika poinnya akhir sama. Yang kami tawarkan pada PT LIB sama dengan yang Liga 2. Besok sore akan kami putuskan hasil keputusannya seperti apa. Saat ini ada tiga tim yang bersaing ketat dalam perebutan gelar juara Liga 1. PSM Makassar untuk sementara memimpin klasemen dengan 62 poin dari 32 laga, disusul Bhayangkara FC mengoleksi 62 poin dari 31 laga, dan Bali United dengan 62 poin dari 32 laga.